Novel karya Dan Brown yang mengaitkan fakta dengan fiksi secara menarik ini diterbitkan oleh Doubleday Fiction pada 2003 dan diterjemahkan ke dalam 44 bahasa. Menurut situs resmi Dan Brown (www.danbrown.com) selama beberapa bulan buku ini menduduki peringkat pertama penjualan dan selama 32 minggu bertahan menduduki best seller di NewYork Time, dan selama satu jam dibahas dalam liputan Berita ABC.
Latar novel tersebut adalah konspirasi pihak Gereja Katolik untuk menutup cerita yang sebenarnya tentang Jesus. Pihak Vatican sebenarnya mengetahui bahwa yang disampaikan kepada umatnya adalah satu kebohongan, tetapi tetap menyembunyikannya untuk membiarkan mereka berkuasa. Novel ini mengemukakan persoalan yang timbul dibalik legenda atau mitos Cawan Suci dan peranan Mary Magdalene dalam sejarah umat Kristen. Buku yang merupakan hasil kreatif, penuh aksi dan ketegangan ini banyak menuai kritikan karena pernyataan negatifnya tentang gereja dan segala hipokrasinya.
Berawal dari kematian seorang kurator Louvre oleh salah seorang anggota sebuah organisasi Opus Dei, pembaca akan diperkenalkan dengan tokoh utama Robert Langdon ─ seorang profesor simbologi Universitas Harvard. Sang kurator meninggal dalam keadaan telanjang dan menunjukkan gaya The Vitruvian Man karya Leonardo Da Vinci dan meninggalkan pesan kepada Langdon untuk membantu menyelamatkan cucunya, Sophie, dari pembunuhan dan menguak misteri dibalik karya-karya Da Vinci. Dalam mengungkap misteri tersebut, Langdon dipaksa untuk memerah otak untuk mengaitkan kejadian, pesan dan rahasia yang mungkin tersembunyi secara rumit termasuk anagram dan fibonacci. Dalam perjalanan cerita akhirnya Langdon tahu bahwa yang pesan yang ia terima dari Sauniere berkaitan dengan tempat yang mungkin menjadi letak Cawan Suci/Holy Grail dan persatuan yang dikenali sebagai Biarawan Sion/Priory of Sion, begitu juga dengan Ksatria Templar dan Opus Dei.
Cawan Suci menurut novel tersebut bukanlah gelas yang dipakai Yesus dalam Perjamuan Suci, akan tetapi ia adalah seorang perempuan bernama Maria Magdalena. Menurut buku ini, Maria Magdalena merupakan isteri Yesus dan ia sedang mengandung anaknya ketika penyaliban dilakukan. Sebagai seorang perempuan, ia dianggap sejajar dengan pria. Namun, oleh gereja keberadaanya dinafikan dan ia dianggap sebagai pelacur oleh pihak Gereja, bahkan pihak gereja sendiri menyembunyikan kebenaran tentang pertalian darah antara Maria Magdalena dan Yesus selama 2000 tahun, hal ini disebabkan mereka takut akan kuasa perempuan yang telah dirasuki Syaitan.
[1] Menurut Encyclopedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar